1.
Lengkuas
Lengkuas, laos atau kelawas (Karo)
(Alpinia galanga) merupakan jenis tumbuhan umbi-umbian yang bisa hidup di
daerah dataran tinggi maupun dataran rendah. Umumnya masyarakat memanfaatkannya
sebagai campuran bumbu masak dan pengobatan tradisional. Pemanfaatan lengkuas
untuk masakan dengan cara mememarkan rimpang kemudian dicelupkan begitu saja ke
dalam campuran masakan, sedangkan untuk pengobatan tradisional yang banyak
digunakan adalah lengkuas merah Alpinia purpurata K Schum.
Lengkuas adalah terna tegak yang tingginya
2 m atau lebih. Batangnya yang muda keluar sebagai tunas
dari pangkal batang tua. Seluruh batangnya ditutupi pelepah daun. Batangnya
ini bertipe batang semu. Daunnya tunggal, bertangkai pendek,
berbentuk daun lanset memanjang, ujungnya runcing, pangkalnya tumpul, dan
tepinya rata. Ukurannya daunnya adalah: 25-50 cm × 7-15 cm. Pelepah
daunnya berukuran 15-30 cm, beralur, dan berwarna hijau. Perbungaannya majemuk
dalam tandan yang bertangkai panjang, tegak, dan berkumpul di ujung tangkai.
Jumlah bunga di bagian bawah lebih banyak daripada di atas tangkai, dan
berbentuk piramida memanjang. Kelopak bunganya berbentuk lonceng, berwarna
putih kehijauan. Mahkota bunganya yang masih kuncup pada bagian ujung warnanya
putih, dan bawahnya berwarna hijau. Buahnya termasuk buah buni,
bulat, keras, dan hijau sewaktu muda, dan coklat, apabila sudah tua. Umbinya berbau
harum, ada yang putih, juga ada yang merah. Menurut ukurannya, ada yang besar
juga ada yang kecil. Karenanya, dikenal 3 kultivar yang dibedakan berdasarkan
warna dan ukuran rimpangnya. Rimpangnya ini merayap, berdaging, kulitnya
mengkilap, beraroma khas, ia berserat kasar, dan pedas jika tua. Untuk
mendapatkan rimpang muda yang belum banyak seratnya, panen dilakukan pada saat
tanaman berusia 2,5-4 bulan.
2.
Kencur
Kencur adalah salah satu jenis empon-empon/tanaman
obat yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae). Nama lainnya
adalah cekur (Malaysia) dan pro hom (Thailand). Dalam
pustaka internasional (bahasa Inggris) kerap terjadi kekacauan dengan menyebut
kencur sebagai lesser galangal (Alpinia officinarum) maupun zedoary (temu
putih), yang sebetulnya spesies yang berbeda dan bukan merupakan rempah
pengganti. Kencur berasal dari daerah Asia Tropika. Sebagian
kalangan menduga asal kencur adalah dari kawasan Indo-Malaysia. Tetapi sumber
lainnya memastikan bahwa asal tanaman kencur adalah dari india.
· Karakteristik :
Kencur memiliki bentuk daun yang berbentuk bulat besar
yang tumbuh di atas permukaan tanah dengan daun yang dimilikinya sebanyak 3
hingga 4 helai. Permukaan daunnya memiliki warna hijau. Bunga yang
berwarna putih dengan bau harum dan terdapat 4 helai daun mahkota. Memiliki
putik yang menonjol ke atas yang ukurannya sekitar 1 – 1,5 cm dan tangkai
sarinya memiliki bentuk seperti corong pendek. Rimpang tumbuh secara
bergerombol, bercabang dan terdapat induk pada bagian tengah. Akar bergerombol
dan bercabang – cabang dengan serabut putih. Memiliki batang yang lunak ,
berpelepah dengan warna hitam ke abu – abuan.
·
Manfaat :
Karena rasanya yang segar dan aromanya yang harum,
kencur sering digunakan untuk campuran bumbu berbagai masakan seperti sambal
oncom, urap, rempeyek, bumbu pecel, seblak, atau
aneka sayuran berkuah. Bahkan, kencur yang masih muda juga bisa dijadikan
lalapan. Tak hanya itu saja, kencur juga sering diolah menjadi jamu, karena
khasiatnya yang bagus untuk kesehatan seperti menyembuhkan batuk, melegakan
tenggorokan, hingga meredakan masuk angin.
· Nutrisi :
Dalam 100
gr kencur mengandung :
- Pati
: 4,14 %
- Mineral
: 13,73 %
- Minyak-minyak
atsiri : 0,02 %, berupa :
· Sineol
· Asam
metil kanil dan penta dekaan
· Asam
sinamat
· Etil
ester
· Borneol
· Kamphene
· Paraeumarin
· Asam
anisat
· Alkaloid
· Gom.
3.
Jahe
Jahe adalah tanaman rimpang yang sangat populer
sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang
menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton
bernama zingeron. Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan).
Nama ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunani zingiberi,
dari Bahasa Sanskerta, singaberi Jahe diperkirakan berasal
dari India. Namun, ada pula yang mempercayai jahe berasal dari Republik
Rakyat Tiongkok Selatan. Dari India, jahe dibawa sebagai rempah perdagangan
hingga Asia Tenggara, Tiongkok, Jepang, hingga Timur Tengah.
Kemudian pada zaman kolonialisme, jahe yang bisa memberikan rasa hangat dan
pedas pada makanan segera menjadi komoditas yang populer di Eropa.
·
Karakteristik :
Ciri-ciri jahe antara lain mempunyai batang tegak,
bearakar serabut dan berumbi dengan rimpang mendatar. Sedang besar kecilnya
rimpang tumbuhan jahe sangat ditentukan oleh varitasnya. Rimpang jahe berkulit
agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan mempunyai warna coklat
dengan aroma khas. Bentuk daunnya berbentuk bulat panjang dan tidak begitu
lebar. Bunganya berbentuk malai dan mempunyai 2 kelamin serta mempunyai 1
benang sari dan 3 putik bunga. Bunga jahe muncul pada ketiak daun
dengan posisi duduk.
·
Manfaat :
Jahe memiliki banyak manfaat didalamnya. Diantaranya
dapat menjaga sistem kekebalan tubuh dan mencegah berbagai macam penyakit
seperti, kanker usus, jantung, rematik, masalah pencernaan, dan juga
morning sickness atau mual-mual. Jahe memang sangat bagus untuk mengobati
berbagai macam penyakit. Disisi lain, jahe pun sangat nikmat jika dapat diolah
menjadi berbagai macam minuman seperti kopi jahe, teh jahe, gula jahe, dan
masih banyak lainnya. Rasanya yang hangat sangat pas bila dinikmati ketika
tubuh sedang tidak sehat ataupun sedang dalam cuaca dingin. Untuk diolah ke
dalam makanan biasanya jahe diiris-iris lalu dicampurkan ke dalam masakan.
·
Nutrisi
Dalam 100
gr jahe mengandung :
- Energi
: 51 kkal
- Protein
: 1,5 gr
- Lemak
: 1 gr
- Karbohidrat
: 10,1 gr
- Kalsium
: 21 mg
- Fosfor
: 39 mg
- Zat
Besi : 2 mg
- Vitamin
A : 30 IU
- Vitamin
B1 : 0,02 mg
- Vitamin
C : 4 mg
Sumber :
Komentar
Posting Komentar