1. Barongko
Barongko merupakan makanan khas Bugis-Makassar yang
terbuat dari pisang yang
dihaluskan, telur, santan, gula pasir,
dan garam.
Kemudian dibungkus daun pisang lalu dikukus. Jika sudah matang,
dimasukkan ke dalam kulkas atau bisa juga langsung disantap hangat.
Dahulu, Barongko disajikan sebagai hidangan penutup
bagi raja-raja Bugis-Makassar. Selain itu, kue ini biasa dihidangkan juga dalam
pesta adat, pernikahan, khitanan, mappanre temme’, aqiqah dan sebagainya.
Meskipun terlihat sederhana dan mudah cara membuatnya, namun kue barongko ini
mempunyai nilai filosofis yang sangat tinggi. Bahan utamanya terbuat dari
pisang, bungkusannya pun terbuat dari daun pisang. Ini memliliki makna bahwa
haruslah sama apa yang terlihat di luar dengan apa yang tersimpan di dalam diri
kita. Makna lainnya adalah apa yang terpikirkan dan yang dirasakan haruslah
selaras dengan tindakan yang akan dilakukan.
Bahan :
- 600
gr Pisang kepok matang
- 1,5
liter Santan, dari 2 buah kelapa
- 8
butir Telur
- ½
kaleng Susu kental manis
- 200
gr Gula pasir
- ¼
sdt Garam
- 15
lembar Daun pisang, potong ukuran 30x15 cm
- Tusuk
gigi atau lidi secukupnya untuk menyemat
Cara Membuat :
1. Kupas pisang lalu
buang bagian tengah atau biji-biji hitamnya agar hasil akhir dari barongkotidak
berbintik hitam.
2. Blender pisang
bersama santan, telur, dan gula pasir secara bertahap hingga halus. Pindahkanadonan
ke dalam wadah.
3. Ambil 2 lembar
daun pisang lalu susun/tumpuk jadi satu. Tuangkan ½ cangkir adonan pisangke
dalam daun pisang, lalu bungkus perlahan jadi bentuk tum. Sematkan dengan tusuk
gigiatau lidi. Ulangi langkah ini hingga semua adonan habis terbungkus.
4. Panaskan panci
kukus/dandang hingga muncul uap. Kukus barongko selama 25 menit hinggamatang
dan daun terlihat layu berubah warna. Angkat. Dan barongko siap
disajikan.
2. Cucuru
Bayao
Cucuru bayao ialah salah satu kue dari
Bugis-Makassar, lebih tepatnya adalah khas Pangkep. Kue ini mempunyai rasa yang
amat manis dan selalu disajikan dalam pesta pernikahan. Dalam sebuah bosara,
baki berkaki tinggi berisikan kue, cucuru bayao disajikan bersama barongko,
taloba, biji nangka, kue pelita, dan sikaporo.
Dalam bahasa Makassar, ‘cucuru’ berarti kue, sedangkan
‘bayao’artinya telur. Memang kue ini berbahan dasar telur, gula pasir dan
kenari. Bentuknya bulat pipih dan berwarna kuning tua. Teksturnya lembut dengan
rasa manis juga gurih khas aroma telur. Cita rasa manis yang kental pada
kue-kue yang disajikan di pesta pernikahan Bugis-Makassar merupakan symbol
harapan akan manisnya kehidupan yang akan diarungi oleh kedua mempelai. Mitos
lain, anak gadis yang mencicipi kue tradisional ini di upacara pernikahan
dipercaya jodohnya akan segera tiba.
Karena menggunakan banyak sekali telur, kue ini menjadi
berwarna keemasan. Warna tersebut melambangkan kemuliaan, kemegahan, sera
keagungan yang bermakna baik. Tak hanya sarat makna, penyajian cucuru
bayao juga unik. Setelah matang, kue yang tampilannya mirip talam ini harus
direndam dulu dengan air gula hingga terserap habis. Barulah kue siap
dinikmati.
Bahan-bahan :
- 5
butir Telur bebek
- 100
gr Kacang kenari, haluskan
- Cetakan
talam secukupnya
Air Gula :
- 100
gr Gula
pasir
- 200
gr Air
Cara Membuat :
1. Panaskan panci
kukusan/dandang dan jangan lupa untuk bungkus tutupnya dengan kain lap bersih.
Siapkan cetakan dan olesi permukaannya tipis-tipis dengan minyak. Sisihkan.
2. Dalam wadah,
pecahkan telur dan mikser hingga mengembang.
3. Masukkan kacang
kenari yang sudah dihaluskan. Aduk hingga tercampur rata.
4. Tuang adonan ke
dalam cetakan tapi jangan terlalu penuh. Kira-kira ¾ penuh dari tinggi cetakan.
5. Kukus kue selama
15-20 menit hingga matang. Matikan api dan buka tutup panci. Biarkan kue
dingin.
6. Air Gula : Dalam
panci, campurkan gula dan air. Aduk rata lalu masak hingga mendidih dan
berwarna kekuningan. Matikan api.
7. Keluarkan kue
dari cetakan lalu masukkan/rendam dalam air gula. Biarkan hingga air gula
meresap.Siap disajikan.
Komentar
Posting Komentar