1.
Palumara Ulu Juku’
Dalam
bahasa Makassar, ulu juku' berarti kepala ikan. Sedangkan palumara mengacu pada
makanan berkuah. Palumara adalah masakan khas Makassar, artinya bukan masakan
khas Bugis, Pangkep, atau daerah-daerah Sulawesi Selatan lainnya. Sekalipun
juga jamak disajikan dengan potongan daging ikan beserta tulangnya, tetapi yang
paling populer adalah yang dibuat dari kepala ikan, khususnya kepala ikan kakap
merah ukuran besar. Mungkin karena lemak dan tulang muda di bagian kepala ikan
membuat kuahnya yang encer menjadi sedikit lengket-lengket.
Agak
sulit melacak sejarah masakan palumara ini. Tetapi, rata-rata orang berusia
lanjut di Makassar sudah mengenal masakan ini sejak mereka masih kecil. Dapat
dipastikan, palumara bukanlah masakan kreasi baru.
Bahan
– bahan :
-
1 kg kepala ikan kakap merah (sekitar 2-4
kepala ikan, dibelah dua)
Bumbu
:
-
3 siung besar Bawang merah, rajang halus
-
2 siung besar Bawang putih, rajang halus
-
2 buah Tomat, potong-potong
-
2 batang Serai, potong-potong
-
2 cm Kunyit, haluskan
-
3 butir Kemiri, haluskan
-
30 gr Asam jawa
-
3 batang Daun bawang, iris kasar
-
1 lembar Daun kunyit, iris kasar
-
5 buah Cabai merah, iris kasar
-
10 buah Cabai rawit, iris kasar
-
Garam dan gula pasir secukupnya
Cara
membuat :
1.
Tumis bumbu yang dirajang dan ditumis dengan minyak atau margarine
2.
Masukkan kunyit halus, serai, daun bawang, dan daun kunyit.
3.
Larutkan asam jawa dalam 50 ml air, campurkan ke dalam tumisan.
4.
Tambahkan air sekitar 1 liter, dan masak sampai mendidih.
5.
Masukkan kepala ikan dan masak hingga matang.
6.
Sajikan dengan sambal mangga.
2.
Pisang Epe
Buah
pisang bisa disajikan dan disantap dalam berbagai macam bentuk penganan. Bisa
disantap langsung atau diolah dulu dengan cara dibakar, direbus, hingga dibuat
menjadi kolak. Di Kota Makassar, pisang diolah menjadi bentuk makanan yang
disebut dengan Pisang Epe. Dalam bahasa lokal Makassar, kata epe memiliki arti
jepit, dinamakan demikian karena proses pembuatannya pisang di epek atau
dijepit dengan alat pres yang terbuat dari dua papan kayu.
Keberadaan
pisang epe tak bisa dilepaskan dari sejarah Pantai Losari itu sendiri. Penjual
pisang epe di Losari telah ada sejak tahun 70-an, bersamaan dengan meningkatnya
keramaian di Pantai Losari. Padahal sebelumnya para pedagang dilarang berjualan
di pantai. Bermula dari lima gerobak dorong, kini sudah ratusan gerobak dorong
pisang epe yang bisa ditemui di pinggiran Pantai Losari. Bahkan dahulu Pantai
Losari pernah dijuluki restoran pisang epe terpanjang di dunia.
Bahan-bahan
:
-
8 buah Pisang kepok
-
1 sdm Margarin
-
50 gr Kacang tanah kupas, sangrai
Saus
Gula Merah :
-
100 gr Gula merah
-
¼ sdt Garam
-
1 lembar Daun pandan, potong-potong
-
150 ml Air
Cara
Membuat :
1.
Pipihkan pisang dengan cara menindihnya masing-masing dengan talenan. Olesi
kedua permukaan pisang dengan margarine.
2.
Panaskan wajan datar anti lengket. Panggang pisang di atasnya hingga kecoklatan
di kedua sisinya. Angkat dan sisihkan.
3.
Saus Gula Merah : Masak seluruh bahan saus hingga mendidih dan gula merah
larut. Angkat kemudian saring. Sisihkan.
4.
Tata pisang di atas piring saji. Siram dengan saus gula merah lalu beri taburan
kacang sangrai.
Sumber
:
Komentar
Posting Komentar